Showing posts with label fisika. Show all posts
Showing posts with label fisika. Show all posts

Thursday, November 12, 2015

KINEMATIKA GERAK


       A. Pengertian Gerak
Gerak adalah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan aksi, dinamika, atau terkadang gerakan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu benda bergerak apabila kedudukannyaberubah terhadap acuan/posisi tertentu. Suatu benda dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap suatu acuan tertentu. Konsep mengenai gerak yang dirumuskan dan dipahami saat ini didasarkan pada kajian Galileo dan Newton. Cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak disebut mekanika. Maakanika terdiri dari kinematika dan dinamika.

Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut. Sedangkan dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak dengan menganalisis seluruh penyebab dan menyebabkan terjadinya gerak tersebut. Seperti apa yang menyebabkan sebuah bulu ayam jatuh tidak bersamaan dengan kertas yang diremas. Padahal menurut Gelileo semua benda akan jatuh bersamaan jika dijatuhkan dari ketinggian yang sama.
       B. Gerak Lurus
“Gerakan suatu benda/obyek yang lintasannya berupa garis lurus (tidak berbelok-belok). Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Seperti gerak kereta api di rel yang lurus”.
       1.   Posisi
“Disebut juga kedudukan adalah suatu kondisi vektor mempresentasikan keberadaan satu titik terhadap titik kainnya yang bisa dijabarkan dengan koordinat kartesius, dengan titik (0,0) adalah titik yang selain dua titik tersebut namun masih berkolerasi atau salah satu dari dua titik tersebut”.
       2.  Jarak dan Perpindahan
“Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Jarak merupakan besaran skalar kerana tidak bergantung pada arah. Oleh karena itu, jarak selalu bernilai positif. Besaran jarak adalah ‘s’ ”.
“Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal ke keadaan terakhir. Perpindahan merupakan besaran vektor (untuk lebih jelasnya, simak gambar di bawah). Perpindahan hanya mempersoalkan jarak antar kedudukan awal dan akhir suatu objek. Besaran perpindahan adalag ‘d’. Untuk mengetahui perbedaan antara jarak dan perpindahan.

Gambar
Heri dan Dita setiap pagi berangkat sekolah bersama-sama. Heri menempuh jarak 700 m, yaitu menempuh 300 m dari rumahnya menuju rumah Dita dan menempuh lagi 400 m dari rumah Dita menuju sekolah. Namun, perpindahan Heri sejauh 500 m dari rumahnya menuju sekolah.
       3.  Kelajuan dan Kecepatan
“Kelajuan adalah besarnya kecepatan suatu objek. Kelajuan tidak memiliki arah sehingga termasuk besaran skalar. Rumus kelajuan adalah sebagai berikut :  v = s/t
Keterangan :       
-v = kelajuan rata-rata (m/s)
-s = jarak (m)
-t = waktu tempuh (s)
Satuan diatas menggunakan SI. Sedangkan jika anda ingin menggunakan satuan km/h. Maka rubah saja jarak menjadi ‘k’ dan waktu tempuh menjadi ‘h’.
“Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan sebarapa cepat benda berpindah. Kecepatan juga bisa berarti kelajuan yang mempunyai arah. Misal sebuah mobil bergerak ke timur dengan kecepatan 60 km/jam. Rumus kecepatan tidak jauh berbeda dengan rumus kelajuan bahkan bisa dikatakan sama. Rumusnya adalah sebagai berikut :  v = s/t
Keterangan :       
-v = kelajuan rata-rata (m/s)
-s = perpindahan (m)
-t = selang waktu (s)
4. Gerak Lurus Beraturan
“Gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap. Cara menghitung jarak dari suatu gerak beraturan. Yaitu dengan mengalikan kecepatannya (m/s) dengan selang waktu (s). s=v.t
Keterangan :       
-v = kelajuan rata-rata (m/s)
-s = perpindahan (m)
-t = selang waktu (s)
                        5. Gerak Lurus Berubah Beraturan
“Gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya berubah secara beraturan/berpola. Ada dua kemungkinan GLBB, yaitu GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat. Rumus GLBB dituliskan sebagai berikut :
 
Vt = Vo + at
S = Vot + 2at2
Vt= Vo+ 2as
Keterangan : 
-Vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon(m/s)
-Vo = kecepatan awal (m/s)           
-a = percepatan (m/s2)                    
-s = jarak tempuh (m)
-t = selang waktu (s)
Selain itu, anda juga bisa menghitung jarak tempuh yang dialami benda yang bergerak lurus berubah beraturan dengan rumus luas matematika. Selengkapnya baca artikel Materi Pelajaran tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan.
Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu. Percepatan termasuk besaran vektor. Satuan SI percepatan adalah m/s2. Percepatan bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan positif, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami percepatan positif ini bertambah (dipercepat). Sedangkan bila negatif, hal ini berarti kecepatannya menurun (diperlambat). Jika gerak suatu benda lurus dan kecepatannya tidak berubah, maka resultan percepatannya adalah 0. Rumus percepatan adalah sebagai berikut : a = v
t
            Keterangan : -a = percepata rata-rata (m/s2)
                                    -v = perubahan kecepatan (m/s)
                                    -t = selang waktu (s)
C. GLBB dalam Kehidupan

1.   Gerak Jatuh Bebas   
            “Gerak sebuah objek yang jatuh dari ketinggian tanpa kecepatan awal yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Benda-benda yang jatuh bebas di ruang hampa mendapat percepatan yang sama. Benda-benda tersebut jika dikenyataan mungki disebabkan karena gaya gesek dengan udara”. Rumus-rumus gerak jatuh bebas sebagai berikut :
Vt = kecepatan saat t sekon (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2)
h = jarak yang ditempuh benda (m)
t = selang waktu (s)






·        Vt = gt
·        Vt= 2gh
·        h = 2gt2
2. Gerak Vertikal ke Bawah
h = jarak/perpindahan (m)
Vo = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan setelah t sekon (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2)
t = selang waktu (s)






  “Gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan”. Rumus-rumus gerak vertikal ke bawah adalah sebgai berikut :
·        Vt = Vo + gt
·        Vt= Vo2 + 2gh
·        h =  Vot + 2gt2
            3. Gerak Vertikal ke Atas
“Gerak suatu bendayang dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal tertentu (Vo) dan percepatan g saat kembali turun”. Rumus gerak vertikal ke atas adalah sebagai berikut  :  - Vt = Vo - gt
- Vt= Vo2 - 2gh
                        - h =  Vot - 2gt2
                        Dititk tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol (0). Persamaan yang berlaku dititk tertinggi adalah sebgai berikut :  tnaik = Vo/g dan hmaks = Vo2/2g
Keterangan :
tnaik= selang waktu dari titik pelemparan hingga mencapai titik tertinggi (s)
Vo = kecepatan awal (m/s)
g= percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)

            Saat mulai turun, persamaanya sama seperti gerak jatuh bebas, rumusnya adalah :
            Tturun = Vo/g =
            Jadi, dapat disimpulkan bahwa waktu saat naik sama dengan waktu saat turun.

Monday, November 9, 2015

Besaran Dan Satuan

BESARAN DAN SATUAN
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan dan menyatakan dalam satuan dengan baik dan benar (meliputi lambang, nilai dan satuan)
B. KOMPETENSI DASAR
1.     Mengukur besaran-besaran fisika dengan alat yang sesuai dan mengolah data hasil dengan menggunakan aturan angka penting.
indikator :
a)    Menyiapkan instrumen secara tepat serta melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa, waktu, dengan mempertimbangkan aspek ketepatan (akurasi), kesalahan matematis yang memerlukan kalibrasi, ketelitian (presisi) dan kepekaan (sensitivitas).
b)   Membaca nilai yang ditunjukan alat ukur secara tepat, serta menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan penulisan angka penting disertai ketidakpastiannya (batas ketelitian alat) dengan tepat.
c)    Mendefinisikan angka penting dan menerapkannya.
d)   Menjelaskan pengertian tentang kesalahan sistematik dan acak serta memberikan contohnya.
e)   Menghitung kesalahan sistematik dalam pengukuran
f)    Mengolah data hasil pengukuran dan menyajikannya dalam bentuk grafis dan mampu menarik kesimpulan tentang besaran fisis yang diukur berdasarkan hasil yang telah disajikan dalam bentuk grafis, serta mampu memberikan rumusan matematis sederhana (linier) untuk besaran fisis yang disajikan dalam bentuk grafis.

2.    Membedakan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.
Indikator :
a)    Membandingkan besaran pokok dan besaran dan besaran turunan serta dapat memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
b)   Menerapkan satuan besaran pokok dalam sistem internasional.

3.    Memprediksi dimensi suatu dimensi suatu besaran dan melakukan analisis.
Indikator :
a)    Menentukan dimensi suatu besaran pokok.
b)   Menerapkan analisis dimensional dalam pemecahan masalah

C. Kompetensi Dasar :
4.    Melakukan penjumlahan dan perkalian dua buah vektor.
a)    Merumuskan dua vektor atau lebih dengan metoda jajaran genjang dan poligon.
b)   Menjumlahkan dua vektor yang segaris atau membentuk sudut secara grafis dan menggunakan rumus cosinus.
c)    Menguraikan sebuah vektor dalam bidang datar menjadi dua vektor komponen yang saling tegak lurus.
d)   Menghitung hasil perkalian dua buah vektor dengan cara perkalian titik
e)   Menghitung hasil perkalian dua buah vektor dengan cara perkalian silang.
 D. MATERI :
MOTIVASI
Ukurlah waktu yang diperlukan kereta dinamik (trolly) untuk bergerak dari A ke B, lakukan beberapa kali. Samakah waktu yang diperlukan setiap kali pengukuran ? jadi waktu manakah yang benar? Bagaimanakan cara yang benar untuk menentukan waktu yang diperlukan kereta dinamik dari A ke B?



 
1. PENGUKURAN
          Pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran yang dinyatakan dengan angka dan ditetapkan sebagai satuan. Misalkan untuk pengukuran panjang suatu benda dapat menggunakan mistar, mikrometer, mikro ulir dan jangka sorong. Dalam melakukan pengukuran suatu besaran fisis dengan menggunakan alat ukur tidak mungkin mendapatkan nilai yang tepat (akurasi), ini disebabkan oleh adanya kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan adalah perbedaan antara suatu nilai yang diukur dengan nilai yang sebenarnya, sehingga terjadi penyimpangan nilai yang diukur dari nilai yang benar.
          Kesalahan dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu kesalahan umum, kesalahan sistematis, dan kesalahan acak.
1.     Kesalahan umum lebih disebabkan karena pengamatan kurang terampil dalam penggunaan alat dan pembacaan pada skala yang kecil.
2.    Kesalahan sistematis dapat timbul karena oleh beberapa factor antara lain : kesalahan kalibrasi , kesalahan titik nol, kesalahan komponen yang terkait dan kesalahan pada pembacaan nilai skala dan lingkungan sekitarnya.
3.    Kesalahan acak disebabkan oleh adanya fluktuasi-fluktuasi pada kondisi-kondisi pengukuran, misalnya perubahan tekanan udara disekitar tempat memanaskan air.

a.  Teori akurasi pengukuran
Dalam pengukuran ada kesalahan batas atau kesalahan garansi yaitu batas-batas penyimpangan dari nilai yang ditetapkan.
Contoh :
          Hambatan : 500 Ω ± 10%
          Berarti hambatan tersebut adalah 490 Ω sampai dengan 510 Ω
          Dari hasil percobaan diperoleh nilai pengukuran
          X       = (Xo ± ΔX) [satuan besaran yang diukur
          X       = laporan hasil
          Xo      = Hasil pengukuran
ΔX     = ketidakpastian


b.    Ketidakpastian pada pengukuran tunggal
Adalah pengukuran yang dilakukan satu kali saja. Dalam dalam pengukuran ini sebagai pengganti Xo adalah hasil pengukuran itu sendiri yaitu X. sedangkan ketidakpastiannya pada pengukuran tunggal sama dengan setengah skala kecil.
          X = ½ x skala terkecil
Ketidakpastian pada pengukuran berulang dalam pengukuran ini dilakukan berkali-kali sehingga harus dicari rata-rata sampe (X)
  

2. ANGKA PENTING
          Adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir (diragukan).
a.    Aturan angka penting
1)    Semua angka bukan nol adalah angka penting
2)   Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
3)   Angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis dibekang koma decimal termasuk angka penting.
4)   Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik decimal adalah bukan angka penting.
5)   Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut adalah angka penting atau bukan.
Contoh :
1.     345, gram memiliki empat angka penting
2.    35,006 kilogram memiliki lima angka penting
3.    0.007 centimeter memiliki satu angka penting
4.    0,0080 meter memiliki dua angka penting
Mempelajari fisika diperlukan pengukuran-pengukuran baik dari angka kecil sampai yang besar, seperti misalnya massa electron dan massa bumi. Oleh karena itu diperlukan notasi untuk mempermudah dalam menulis yaitu :


b.    Penjumlahan dan pengurangan
Hasil penjumlahan dan pengurangan hanya memiliki satu angka yang diragukan.

Contoh soal :
1.     Jumlahkan 28.500 kg + 7.950 kg
2.    Jumlahkan 16,28 g + 0,418 g + 42,2 g
3.    Kurangi 630 m – 365 m
Penyelesaian :
Lakukanlah operasi penjumlahan atau pengurangan seperti biasa, kemudian buatlah hingga memiliki satu angka taksiran.
1.     28.500 kg             5 merupakan angka taksiran
  7.950 kg             0 merupakan angka taksiran
36.450 kg             36.400 kg (dibulatkan karena hanya satu angka taksiran)

2.    16,28   g
  0,418 g
42,2     g
58,898 g                58,9 g (dibulatkan karena hanya boleh satu angka taksiran)

3.    630 m
365 m
265 m                  260 m (dibulatkan karena hanya boleh satu angka taksiran)
Latihan :
1.     Hitunglah penjumlahan atau pengurangan bilangan-bilangan penting berikut ini :
a.    Jumlahkan 363,327 dan 235,571
b.    Kurangi 576,28 dengan 322
2.    Hitunglah penjumlahan 25,566 m dan 2,2012
3. BESARAN FISIS
Adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka. Besaran fisis dikelompokan menjadi dua yaitu :
a. besaran pokok
adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan sebagai landasan terbentuknya besaran besaran lain. Ada tujuh besaran pokok fisika dalam satuan internasional adalah : panjang [L], massa [M], waktu [T], suhu [θ], kuat arus listrik (I), intensitas cahaya (J) jumlah zat (N).
b. Besaran turunan
adalah besaran yang dibentuk dan diturunkan dari besaran pokok misalnya lus (A), volume (V), massa jenis (Þ), kecepatan (ν), percepatan (a), gaya (F).
c. Dimensi
adalah suatu besaran yang menunjukan cara besaran itu terbentuk oleh besaran pokok. Volume balok adalah hasil kali panjang, lebar dan tinggi, sebenarnya merupakan besaran-besaran yang sama. Dengan lambang dimensi dibawah ini, dapat ditentukan besaran turunan dan dimensinya.


Table 1.1. besaran pokok, satuan, dan dimensinya
No
Besara pokok
Satuan
Dimensi
1.
Massa
Kg
[M]
2.
Panjang
m
[L]
3.
Waktu
s
[T]
4.
Arus Listrik
l
[l]
5.
Suhu
K
[θ]
6.
Jumlah zat
mol
[N]
7.
Intensitas cahaya
Cd
[J]
Contoh :
Dimensi dari
1. Volume
V        = panjang x lebar x tinggi
V        = L x L x L
V        = L³ jadi dimensi dari volume adalah L³
2. Kecepatan
v        = perpindahan per satuan waktu
          = L/T atau LTˉ¹
3. Gaya
F        = massa x percepatan
          = M x L x Tˉ² atau MLTˉ²

4. BESARAN VEKTOR
Adalah besaran yang selain mempunyai besar tapi juga mempunyai arah.
Contoh :
Perpindahan, gaya, besar, kecepatan, perceapatan, usaha.





Dua buah vector dikatakan sama, jika kedua vector itu besar dan arahnya sama, dua buah vector dikatakan saling berlawanan jika kedua buah vector itu besarnya sama tapi arahnya saling berlawanan.
a. menjumlahkan vector
 

Melukis jumlah (resultan) antara dua vector masing vvdapat dilakukan dengan dua metode yaitu : penjumlahan dengan cara jajaran genjang dan penjumlahan dengan cara polygon atau segi banyak (gunakan simulasi berikut ini).
b. pengurangan Vektor
pada prinsipnya, pengurangan vector sama dengan penjumlahan vector negative.
Selisih vector a dan b adalah
R        = a – b = a + (-b)

b. pengurangan Vektor
pada prinsipnya, pengurangan vector sama dengan penjumlahan vector negative.
  

 
Contoh soal :
Dua vector kecepatan Vdan Vmasing masing besarnya 8 m/s dan 3 m/s. kedua vektor tersebut bertitik tangkap sama dan saling mengapit sudut 60º. Tentukan selisih kedua vektor tersebut !
Penyelesaian :
Dik : V1           = 8 m/s
          V2      = 3 m/s
          α        = 60º
Dit :   R        =…?   

 
5. PENGAYAAN
a.  Vektor  Satuan
            Vektor  satuan adalah vektor  yang  besarnya satu satuan.
1.       Vektor Satuan dalam Bidang
Telah kita ketahui sebagaimana gambar di bawah,bahwa vektor dalam bidang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen vektor pada sumbu x dan sumbu y. Vektor  satuan ke arah sumbu x dilambangkan i dan vektor  satuan  ke arah sumbu y dilambangkan j.
Jadi, │ i │= │j │= 1
Komponen vektor  v ke arah sumbu x dan kearah sumbu y dari gambar diatas adalah
Vx=vxi
Vy=vyj
Sehingga,jika vektor v ditulis dalam vektor  satuan,hasilnya adalah
V=vxi+vyj
Besarnya vektor v adalah                                                      
V=
2.       Vektor Satuan dalam Ruangan
Sebuah vektor dalam ruang dapat diuraikan menjadi komponen vektor pada sumbu x (dari kiri ke kanan),sumbu y (dari atas ke bawah ),dan sumbu z dari depan ke belakang. Vektor satuan ke arah sumbu x dilambangkan i,ke arah sumbu y dilambangkan j,dan ke arah sumbu z dilambangkan k.
Jadi,
│i│=│j│=│k│=1
v=vxi+vyj+vzk

3. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Satuan
Jika ā= axi+ayj+azk
        = bxi+byj+bzk
maka (?)
Contoh soal :
Dua vektor
              a= 2i+3j+k
              b= i-2j-2k
Tentukan :
a.    a + b                                                  d. Besar vektor b
b.    a – b                                                   e. Besar vektor a + b
c.    Besar vektor a

b.  Perkalian Vektor
Perkalian antara dua vektor dibedakan menjadi dua, yaitu perkalian titik atau dot product dan perkalian silang atau cross product.
1)  Perkalian Titik (Dot Product)
Perkalian titik antara dua vektor a dan b yang ditulis a • b (dibaca a dot b)menghasilkan skalar yang biasa disebut perkalian skalar.
Selanjutnya ,harganya ditulis :
│a.b│= a.b.cos
Keterangan :
A =  harga vektor a
B =  harga vektor b
=  sudut apit terkecil antara vektor a dan b
Contoh besaran fisika yang merupakan hasil perkalian skalar adalah usaha  dan energi potensial gravitasi. Sebuah vektor gaya F = 20 N bekerja  pada benda,sehingga benda berpindah sejauh 2 m. Jika arah gaya membentuk sudut 60° terhadap horizontal maka besarnya usaha dapat dihitung sebagai berikut.
Usaha merupakan hasil perkalian titik antara dua vektor gaya  dengan vektor perpindahan.
W = │F.s│= F.s.cos
                  = 20x2xcos60°
                  = 40x½
                  = 20 Joule
Pada perkalian titik,berlaku hukum komutatif :
a.b = b.a
Perkalian titik(perkalian skalar)antara vektor-vektor satuan ialah sebagai berikut :
i.i = │i││i│cos 0°            = 1x1x1=1
j.j = │j││j│ cos 0°          = 1x1x1=1
k.k =│k││k│ cos 0°         = 1x1x1=1
Jadi,i.i=j.j=k.k                 = 1
i.j=│i││j│cos 90°            = 1x1x0=0
i.k=│i││k│cos 90°          = 1x1x0=0
j.k=│j││k│cos 90°          =1x1x0=0
Jadi,i.j=i.k=j.k                 = 0

2)  Perkalian Silang (Cross Product)
Perkalian silang antara dua vektor a dan b yang ditulis axb(dibaca a cross b) menghasilkan sebuah vektor yang besarnya dirumuskan :
│a x b│= a.b.sin
Keterangan :
a = harga vektor a
b = harga vektor b
 = sudut apit terkecil antara vektor  a dan b

Dari gambar 1.2
Kedua garis tadi berpotong di R, sehingga OR adalah diagonal jajaran genjang yang terjadi yang terjadi dan merupakan besarnya OR jadi
                                      OR = V1 + V2
Sehingga diperoleh satu vektor yaitu R

c.   Metode analitis
Dua  buah vektor mengapit sudut masing-masing v1 dan v2,untuk menghitung resultan kedua vektor tersebut adalah
Maka resultanya R =

6. PENGUKURAN DAN ANGKA PENTING
a.  Tujuan :
1)  Mempelajari cara mengukur panjang,masa,dan waktu
2) Menerapkan penulisan hasil pengukuran dengan angka penting

b.  Alat dan bahan yang digunakan
1)  Mistar
2) Jangka sorong
3) Mikrometer sekrup
4) Neraca Ohause
5) Stop Watch
6) Satu  set kubus

c.    Dasar teori
Pengukuran yang akurat merupakan bagaian yang penting dalam fisika. Pada saat melakukan pengukuran digunakan alat ukur yang sesuai dengan objek yang akan diukur. Misalnya mengukur panjang , menggunakan mistar,jangka sorong,mikrometer sekrup. Untuk mengukur massa digunakan neraca Ohause  dan untuk mengukur waktu digunakan stopwacth. Dengan demikian mengukur dapat diartikan membandingkan suatu benda yang akan diukur dengan alat ukur.

d.  Cara dan langkah
1)  Ukurlah panjang kubus dengan menggunakan mistar kemudian menggunakan jangka sorong dan selanjutnya menggunakan mikrometer.
2) Ukurlah massa macam-macam kubus  dengan menggunakan neraca Ohause dan neraca pegas.
3) Ukurlah waktu yang diperlukan oleh suatu benda yang jatuh bebas dari ketinggian 1 meter `1,50 meter dan 2,00 meter.

e.  Data pengamatan dan pengukuran
Data 1. Pengukuran panjang kubus
Alat ukur
1 (cm)
1 (cm)
Mistar
Jangka sorong
Micrometer



Data II. Pengukuran massa dengan neraca pegas
Nama Alat
m (gr)
m(gr)
Kubus Kayu
Kubus Besi
Kubus Aluminium



            


            Pengukuran dengan neraca Ohause
Nama Alat
m(gr)
m(gr)
Kubus Kayu
Kubus Besi
Kubus Aluminium


                
            Data III. Pengukuran waktu   
Tinggi
t (sekon)
t (sekon)
1 m
1,25 m
1,30 m



f.   Kesimpulan dan analisa
Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan dan analisa hasil masing-masing pengukuran.




LEMBAR KERJA SISWA
VEKTOR
A.  Tujuan
1.     Menggambarkan vektor perpaduan gaya-gaya
2.    Menghitung resultan gaya-gaya

B.  Alat yang digunakan
1.     Satu set anak  timbangan
2.    Papan statif
3.    Dua buah katrol
4.    Busur derajat
5.    Neraca Ohause
6.    Tali

C.  Dasar Teori
Pepaduan dua buah vektor F1 dan Fyang dilukiskan di bawah ini dalam sistem jajaran genjang.
F1 dan F2 Adalah komponen –komponen gaya,dan  sudut yang dibentuk oleh F1dan F2 sedangkan R adalah resultan gaya.
Besar resultan gaya dapat dihitung dengan persamaan matematis sbb :
luvne.com tipscantiknya.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com